Friday 11 May 2012

Kisah Seorang Ayah dan Anak Perempuannya




Seorang anak perempuan berumur 15 tahun, ditegur oleh ibunya karena ketawan merencanakan pergi berkencan dengan teman lelaki barunya yang berumur 17 tahun. Sang ibu membicarakan tentang masalah ini kepada ayahnya. Sebagai seorang polisi di kota itu yang selalu berhasil menjaga keamanan kota itu, sang ayah tidak bisa mengijinkan anak perempuannya pergi begitu saja dengan seorang anak laki-laki yang bahkan belum ia kenal. Ayahnya pun mendatangi anak perempuannya dan menasihati anaknya bahwa ia tidak akan mengijinkannya untuk pergi dengan teman lelakinya karena selain dia masih berumur 15 tahun, dia pun tidak mengenal teman lelaki anaknya tersebut, itulah yang membuatnya sangat khawatir. Dengan berat hati dan marah, anak perempuannya masuk ke kamarnya.

Beberapa hari kemudian, ketika si ayah sedang memasak untuk menyiapkan makan malam, bel pintu rumah mereka berbunyi. Si anak perempuan itu membukakan pintunya dan kaget melihat teman lelakinya datang saati itu. Dengan segera, ia menutup pintu rumahnya dan berbicara dengan teman lelakinya itu di luar tanpa mempersilahkan ia masuk. Anak perempuan itu menanyakan maksud kedatangan teman lelakinya tersebut dengan membawa mobil mewah yang di parkir di depan rumahnya. Teman lelakinya pun menjelaskan bahwa ia ingin mengajak si anak perempuan itu berkencan. Sebelum anak perempuan itu menjawab, ayah anak perempuan itu pun keluar dan menyuruh anaknya masuk selagi ia ingin berbicara sedikit dengan teman lelaki anaknya itu. Sang ayah menjelaskan kepada si teman lelaki anaknya itu bahwa ia tidak akan mengijinkan anaknya untuk pergi berkencan dengannya karena ia masih kecil dan ia pun belum mengenal siapa teman lelaki anaknya itu, maka ia pun mengundang teman lelaki anaknya itu untuk makan siang bersama pada hari Minggu. Namun, teman lelaki anaknya itu menolaknya dengan kasar dan pergi begitu saja.

Beberapa minggu berlalu, ketika sang ayah dan rekannya sedang berpatroli, mereka mencurigai sebuah mobil dan menyuruh mobil itu untuk berhenti. Ketika sang ayah dan rekannya mendekati mobil itu, pengendara mobil itu mengeluarkan senjata dan berusaha menembak para polisi tersebut. Alhasil, terjadilah baku tembak antara sang ayah dan rekannya, beserta pengemudi dan 2 rekannya. Setelah 1 jam baku tembak berlangsung, akhirnya ketiga penjahat tersebut berhasil dilumpuhkan. Mereka adalah pemimpin dan anggota geng yang sangat terkenal  dalam hal peredaran narkoba, pencurian, dan pembunuhan. Betapa kagetnya sang ayah, ketika melihat salah satu dari rekan pengemudi yang ditangkap tersebut ialah teman lelaki anak perempuannya. Ia sadar bahwa intuisinya sebagai ayah begitu kuat untuk menjaga keluarganya.

Seminggu setelah kejadian baku tembak tersebut, sang ayah mengajak anak perempuannya untuk makan malam di salah satu restoran yang begitu bagus. Anak perempuannya diminta memakai gaun yang cantik, sedangkan ayahnya menggunakan jas terbaiknya. Mereka hanya pergi berdua untuk makan malam dengan alasan hari itu adalah hari spesial ayah dan anak perempuannya. Saat tiba di restoran dan disiapkan meja oleh para pelayan, sang ayah pun menjelaskan kepada anak perempuannya, “Anakku, ayah hanya ingin kamu tahu bahwa ayah sangat menyayangimu dan ingin memberikan yang terbaik untukmu. Maka, jangan pernah menganggap ayah ini kolot karena tidak memperbolehkanmu keluar dengan teman lelakimu. Sebelum kamu lahir, ayah dan ibumu sudah berjanji dengan Tuhan, bahwa kami akan menjagamu selalu. Terutama ayah sebagai kepala keluarga, memiliki tanggung jawab yang begitu besar dengan Tuhan untuk menjaga kamu, ibumu, dan adik-adikmu. Percayalah anakku, ketika orang yang pantas untuk mengajakmu berkencan itu tiba, ayah tidak akan melarangmu, karena ayah tahu dia pasti hidup di dalam Tuhan., karena mereka yang hidup di dalam Tuhan, pasti bisa mencintai dan menghargaimu. Maka, dialah yang terbaik untukmu yang diberikan Tuhan.”, Sang ayah pun mengeluarkan sebuah kotak cincin dan membukanya. Cincin yang begitu indah dengan grafir nama ayah dan ibu dibaliknya, diberikan sang ayah kepada anak perempuan tercintanya., “Anakku, ini adalah cincin yang ayah dan ibumu berikan kepadamu, sebagai simbol kemurnian dan komitmen yang kamu miliki dengan kami dan khususnya dengan Tuhan, pakailah ini sampai nanti saatnya kamu menggantikan cincin ini dengan cincin pernikahan yang diberikan suamimu. Dan saat itu, ayah yakin bahwa dialah orang yang tepat untukmu.”
Anak perempuan yang menerima cincin tersebut menangis dan begitu bahagia karena memiliki ayah yang luar biasa dan keluarga yang terus mengingatkannya akan kasih Tuhan yang begitu indah dalam hidupnya. Sekarang barulah anak itu menyadari bahwa ayahnya memiliki alasan yang tepat untuk tidak membiarkannya pergi sembarangan dengan teman lelakinya, karena intuisi orang tua tidak akan pernah salah.

Semoga cerita di atas menyadarkan kita:

Bahwa sebagai anak kita diminta untuk bisa merefleksikan diri kita sendiri dan jangan terbawa keegoisan semata. Ketika orang tua melarang kita untuk pergi ke luar dengan orang yang kita sukai, bukan karena mereka tidak memiliki alasan dalam melarang kita, karena mereka ingin menjaga kita sebagai titipan Tuhan yang harus dijaga. Tuhan punya rencana di setiap hidup kita, masing-masing rencana tidaklah sama. Maka, jalanilah hidup kita sesuai dengan rencana Tuhan dan tetap percaya di dalam jalanNya.

Bahwa sebagai orang tua kita diminta untuk bisa terus menjaga dan merawat anak kita. Anak adalah titipan Tuhan yang harus kita jaga. Didiklah mereka di dalam Tuhan, sehingga ketika mereka tumbuh dewasa, mereka akan bisa menemukan orang yang dapat terus membuatnya berkembang di dalam Tuhan. Saat itulah saat dimana kita menyerahkan anak kita kepada mereka yang telah dipilih Tuhan untuk mendampingi anak kita untuk melanjutkan hidupnya sesuai dengan rencana Tuhan.

-dP. 12 May 2012-

Sunday 12 February 2012

Doa Kepada St. Rafael (pelindung orang yang mencari pasangan hidup)

St.Rafael yang mulia, Pelindung dan Pencinta kaum muda. Aku datang padamu dan memohon dengan sangat pertolonganmu. Dengan penuh kepercayaan, aku membuka hatiku untuk memohon bimbingan dan bantuan dalam tugas penting merencanakan masa depanku.

Melalui perantaraanmu berilah kepadaku terang rahmat Allah agar aku dapat memutuskan dengan bijaksana siapa orang yang akan menjadi pendamping hidupku.

Malaikat Pertemuan yang Bahagia, semoga tanganmu membimbing kami agar dapat bertemu satu dengan lainnya,semoga segala prilaku kami dibimbing oleh terangmu dan diubah oleh sukacitamu.

Sebagaimana engkau membimbing Tobia bertemu Sara untuk memulai hidup baru,meraih kebahagiaan perkawinan sucinya, dengan kebijaksanaan yang suci bimbinglah aku kepada seseorang yang terbaik dan sesuai untuk bersatu denganku dalam perkawinan suci.

St.Rafael, Pelindung terkasih bagi orang yang mencari pasangan hidup, tolonglah aku dalam mengambil keputusan yang amat penting dalam hidupku ini.

Pertemukanlah aku dengan seseorang sebagai pasangan hidupku yang sifat-sifatnya memantulkan beberapa sifat Yesus dan Maria. Semoga dia jujur, setia, murni, tulus dan mulia, sehingga dalam bekerja sama yang dilandasi kesucian dan kasih yang tidak mementingkan diri sendiri kami berdua dapat berjuang keras menyempurnakan tubuh dan jiwa kami, dan juga anak-anak yang Allah percayakan pada pemeliharaan kami.

St. Rafael, Malaikat Pertemuan yang Suci, berkatilah persahabatan dan cinta kami agar dosa tidak menodainya. Semoga cinta kasih kami berdua mengikat kami begitu eratnya sehingga rumah tangga kami dapat meneladani Keluarga Kudus dari Nazaret.

Persembahkanlah doa-doa kami kepada Allah agar kami berdua dapat memperoleh berkat-Nya dalam perkawinan kami, sebagaimana engkau menjadi bentara berkat bagi perkawinan Tobia dan Sara.

St. Rafael, Sahabat Kaum Muda, jadilah sahabatku, sebab aku akan selalu menjadi sahabatmu. Aku memohon dengan sungguh-sungguh kepadamu untuk kebutuhanku ini.Dalam pemeliharaanmu yang istimewa,aku mempercayakan keputusan yang kubuat untuk memutuskan calon suami/isteri.

Tunjukkanlah padaku orang yang dapat bekerja sama dalam melakukan Kehendak Allah,orang yang dapat hidup bersamaku dalam damai,cinta dan harmoni dan mencapai kebahagiaan dalam hidup kekal yang akan datang. Amin.

Santo Rafael, doakanlah kami.
(1x Bapa kami, 1x Salam Maria, 1x Kemuliaan.)

Malaikat Cinta Kasih



Malaikat Rafael adalah malaikat pelindung khusus bagi orang muda. Ia adalah malaikat atas pertemuan-pertemuan bahagia dan pilihan yang bijak. 

Dalam kisah Tobit, ada sebuah kisah ketika Tobia bertemu dengan Sara yang akhirnya menjadi istrinya. Dalam pertemuan itu Malaikat Rafael mengambil peranan yang penting. Ia yang mengatur pertemuan mereka dan meyakinkan Tobia untuk mengambil Sara menjadi istrinya. Sara adalah pilihan Allah untuk menjadi pendamping Tobia, dan melalui pertolongan Malaikat Rafael itu maka kehendak Allah dinyatakan.

Rafael yang hatinya lembut dan penuh kasih mempunyai cara tersendiri untuk menyatukan orang. Ia membawa orang kepada pilihan dan keputusan yang baik dan sesuai dengan kehendak Allah.

Malaikat Rafael yang dilimpahi kasih karunia Tuhan membantu manusia untuk mencapai kebahagiaan. Dengan pertolongannya banyak orang yang akhirnya memperoleh kebahagiaan dan cinta dalam hidupnya.

Sebagai seorang sahabat yang penuh kasih, maka kita dapat mempercayakan diri kita kepada pertolongan Malaikat Rafael dan berdoa kepada Allah melalui perantaraannya.



-Sr. Maria Rafaella, P.Karm-

Sunday 8 January 2012

Renungan tentang Ayah dan Anak


Ada seorang kaya yang memiliki anak dan waktu itu si anak dijanjikan oleh papanya, kalau sekolahnya lulus dengan nilai bagus (diatas 7 semua), akan diberi hadiah sesuai permintaan anaknya, anaknya minta diberi hadiah mobil Ferrari.

Singkat cerita, setelah anak itu lulus dengan nilai yang bagus, ayahnya datang dan menyerahkan sebuah buku sambil berkata, "Buku ini sangat berharga sekali, melebihi segala apapun yang ada di dunia."Buku tersebut ialah ALKITAB.

Tetapi apa reaksi anaknya? Dia marah sekali dan membanting ALKITAB itu sambil berkata, "Saya tidak butuh buku ini. Saya butuh Ferrari! Papa pembohong! Penipu!". Tanpa pikir panjang, dia pergi meninggalkan rumah tanpa pamit dan tidak kembali.

Selama 15 tahun, anak tersebut hidup dalam kepahitan dan penderitaan.

Setelah 15 tahun berlalu, anak tersebut mendengar ayahnya dipanggil oleh Tuhan.

Dengan berat hati, akhirnya dia pulang ke rumahnya. Saat ia masuk ke kamarnya, tidak ada yang berubah sama sekali. Bahkan ALKITAB hadia dari ayahnya masih tertata rapi di lemarinya.

Kemudian, dia mulai membuka ALKITAB itu. Di halaman depan terdapat tulisan dari ayahnya yang menceritakan bagaimana awal perjuangannya memulai bisnis hingga berhasil.

Lalu, si anak ini mulai menangis tersedu-sedu. Ia pun terus membaca dan akhirnya di halaman berikutnya dia menemukan sesuatu yang membuatnya sangat terkejut. Ia menemukan selembar cek senilai harga mobil Ferrari.

Anak ini pun menangis tersedu-sedu. Namun, nasi sudah menjadi bubur, semuanya sudah terlambat, karena keegoisannya sendiri, ia telah menderita selama 15 tahun.

Dari kesaksian ini, kita bisa belajar bagaimana cara Tuhan bekerja, tidak seperti yang kita pikirkan.

"Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dan bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu." (Yesaya 55:8-9)

Oleh sebab itu, dalam hidup ini kita tidak boleh gegabah. Kalau kita berjalan sesuai dengan Firman-Nya, hidup ini akan menjadi indah karena Tuhan tidak pernah merencanakan yang buruk dalam hidup kita.

GBU.


-dP, dari seorang teman-


Saturday 1 October 2011

Melankolis

Ada rasa yang tak biasa, 
memasuki satu-satu relung hati.

Mengucapkan salam perjumpaan,
secepat pertemuan dengan kata perpisahan. 

Menangis perlahan, emosi merebak,
namun tak kisah untuk diungkapkan.

Mulut enggan berbicara, hati enggan bercerita,
bulir-bulir air menetes dari mata.

Rasa ini bukan rasa biasa. 
Rasa yang tak mudah diungkapkan.
Rasa dimana gelap melingkupi sang merah hati.

SENJA (Monita Tahalea)








Awan jingga
gelap ku rasa didada
Langit ku meresah..  sendu
Bayang dirimu menjauh
Biarkanlah cinta diam dalam nada hingga...

Hari ku berlalu bersama datangnya rindu,
membawa semua mimpi ku
Ku tau di hati selalu ada dirimu,
temani sepi ku
Bersama senja, menyimpan rasa ini sendiri...

Saturday 25 June 2011

TUHAN memilih orang yang Mau, bukan orang yang Mampu...
Karena orang yang Mampu, belum tentu Mau!